Kamis, 19 Desember 2013

SUBNETTING

SUBNETTING

Subnetting adalah proses memecah jaringan / network menjadi beberapa sub network atau dalam pengertian lain menurut saya adalah menjadikan host sebagai subnet.
Subnetting dibutuhkan untuk efisiensi dan optimalisasi suatu jaringan. Sebagai contoh apabila pada sebuah perusahaan terdapat 120 komputer dan di perusahaan tersebut terdiri dari 4 divisi yang setiap divisinya terdapat 30 komputer. Tentu akan sangat sulit bagi administrator jaringan untuk mengelola 120 komputer yang terdapat dalam satu jaringan tunggal, untuk itulah pembagian jaringan diperlukan agar administrator jaringan dapat lebih mudah mengelola jaringan.
Keuntungan :
  • Mempermudah pengelolaan jaringan
  • Untuk mengoktimalisasi jaringan karena tidak terpusat pada satu jaringan tunggal
  • Mempermudah pengidentifikasian masalah dan mengisolasi masalah hanya pada satu subnet tertentu.

Perhitungan Subnetting

Penulisan IP address umumnya adalah 192.168.1.1 tetapi pada beberapa waktu ada juga yang menulis 192.168.1.1 / 24 itu dibacanya 192.168.1.1 dengan subnet mask 255.255.255.0 kerena /24 diambil dari penghitungan 24 bit subnet mask di tulis "1", dengan begitu subnetmasknya adalah 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep inilah yang disebut CIDR (classless inter-domain routing).

Subnet mask yang digunakan untuk subnetting

255.128.0.0 / 9
255.192.0.0 / 10
255.224.0.0 / 11
255.240.0.0 / 12
255.248.0.0 / 13
255.252.0.0 / 14
255.254.0.0 / 15
255.255.0.0 / 16
255.255.128.0 / 17
255.255.192.0 / 18
255.255.224.0 / 19
255.255.240.0 / 20
255.255.248.0 / 21
255.255.252.0 / 22
255.255.254.0 / 23
255.255.255.0 / 24
255.255.255.128 / 25
255.255.255.192 / 26
255.255.255.224 / 27
255.255.255.240 / 28
255.255.255.248 / 29
255.255.255.252 / 30

 

Perhitungan pada IP kelas C

 

Sebagai contoh network address 192.168.1.0 /26
IP address : 192.168.1.0
Subnet mask : /26 = 255.255.255.192 (11111111.11111111.11111111.11000000)
Perhitungan

1. Jumlah subnet -->  Rumus = 2dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir pada subnet mask (8 angka terakhir bagi  yang belum tahu).
Pada contoh diatas terdapat 2 binari satu pada oktet terakhir jadi 22  = 4. Jadi jumlah subnetnya adalah 4.

2. Jumlah host per subnet --> Rumus =2-2 dimana y adalah banyaknya binari 0 pada oktet terakhir pada subnet mask.
Pada contoh diatas terdapat 6 binari nol pada oktet terakhir jadi 26 - 2 = 62. Jadi jumlah host per subnetnya adalah 62.

3. Blok subnet -->  Rumus = 256 - nilai terakhir dari subnet mask dan lipatkan hasil pengurangan itu hingga mencapai jumlah subnet yang dibutuhkan (0 termasuk subnet).
Pada contoh diatas nilai terakhir pada subnet mask adalah 192, jadi 256 - 192 = 64. Blok subnetnya adalah 0, 64, 128, dan 192.

4. Host dan broadcast yang digunakan --> host yang digunakan adalah satu angka setelah subnet sedangkan broadcast adalah satu angka sebelum subnet.

Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192
Host pertama 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193
Host terakhir 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254
Broad cast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255

Perhitungan pada IP kelas B

 

Sebagai contoh network address 175.1.0.0 /19
IP address : 175.1.0.0
Subnet mask : /19 = 255.255.224.0 (11111111.11111111.11100000.00000000)
Perhitungan
1. Jumlah subnet --> Rumus = 2dimana adalah banyaknya binari 1 pada dua oktet terakhir pada subnet mask (16 angka terakhir).
Pada contoh diatas terdapat tiga binari "1" pada dua oktet terakhir, jadi 2= 8. Jadi jumlah subnetnya adalah 8.

2. Host per subnet --> Rumus = 2- 2 dimana y adalah banyaknya binari 0 pada dua oktet terakhir pada subnet mask.
Pada contoh diatas terdapat 13 binari "0" pada dua oktet terakhir, jadi 213 - 2 = 8190. Jadi jumlah host per subnetnya adalah 8190.

3. Blok subnet --> Rumus = 256 - nilai terakhir dari subnet mask dan lipatkan hasil pengurangan itu hingga mencapai jumlah subnet yang dibutuhkan (0 termasuk subnet).
Pada contoh diatas nilai terakhir adalah 224, jadi 256 - 224 = 32. Blok subnetnya adalah 0, 32, 64, 96, 128, 160, 192, dan 224.

4. Host dan broadcast yang digunakan --> host yang digunakan adalah satu angka setelah subnet sedangkan broadcast adalah satu angka sebelum subnet.
Berikut adalah tabel penjelasan 2 subnet pertama dan 2 subnet terakhir.

Subnet 175.1.0.0 175.1.32.0 175.1.192.0 175.1.224.0
Host pertama 175.1.0.1 175.1.32.1 175.1.192.1 175.1.224.1
Host terakhir 175.1.31.254 175.1.63.254 175.1.223.254 175.1.255.254
Broad cast 175.1.31.255 175.1.63.255 175.1.223.255 175.1.255.255

Perbedaannya dengan perhitungan IP kelas C ketika oktet terakhir sudah mencapai 255, oktet ketiga maju dari 0 menjadi 1 dan ketika sudah mencapai 255 lagi maju lagi dari 1 menjadi 2. (contoh : 175.1.0.255 --> 175.1.1.0 -->175.1.1.1)

Perhitungan pada IP kelas A

 

Sebagai contoh network address 72.0.0.0 /12
IP address : 72.0.0.0
Subnet mask : /12 = 255.240.0.0 (11111111.11110000.00000000.00000000)
Perhitungan
1. Jumlah subnet --> Rumus = 2x  dimana x adalah banyaknya binari "1" pada 3 oktet terakhir pada subnet mask (24 angka terakhir).
Pada contoh diatas terdapat 4 binari 1 pada 3 oktet terakhir, jadi 2= 16. Jadi jumlah subnetnya adalah 16.

2. Jumlah host per subnet --> Rumus = 2- 2 dimana y adalah banyaknya binari "0" pada 3 oktet terakhir pada subnet mask.
Pada contoh diatas terdapat 20 binari 1 pada 3 oktet terakhir, jadi 220 = 1.048.576. Jadi jumlah host per subnetnya adalah 1.048.576.

3. Blok subnet --> Rumus = 256 - nilai terakhir dari subnet mask dan lipatkan hasil pengurangan itu hingga mencapai jumlah subnet yang dibutuhkan (0 termasuk subnet).
Pada contoh diatas nilai terakhir adalah 240, jadi 256 - 240 = 16. Blok subnetnya adalah 0, 16, 32, 48, 64, 80, 96, 112, 128, 144, 160, 176, 192, 208, 224, dan 240.

4. Broadcast dan host yang digunakan --> host yang digunakan adalah satu angka setelah subnet sedangkan broadcast adalah satu angka sebelum subnet.
Berikut adalah tabel penjelasan 2 subnet pertama dan 2 subnet terakhir.

Subnet 72.0.0.0 72.16.0.0 72.224.0.0 72.240.0.0
Host prtm 72.0.0.1 72.16.0.1 72.224.0.1 72.240.0.1
Host trkhr 72.15.255.254 72.31.255.254 72.239.255.254 72.255.255.254
Broad cast 72.15.255.255 72.31.255.255 72.239.255.255 72.255.255.255

Perbedaannya dengan IP address kelas B ketika oktet terakhir mencapai 255, oktet ketiga maju dari 0 menjadi 1 dan ketika oktet ketiga sudah mencapai 255, oktet kedua maju dari 0 menjadi 1 (contohnya : 72.0.0.0 --> 72.0.0.255 --> 72.0.1.0 --> 72.0.255.0 --> 72.1.0.0).

Protokol Jaringan

Protokol Jaringan dan Jenis-Jenisnya

 Dalam membangun sebuah jaringan, agar setiap perangkat yang ada dapat terhubung satu sama lain, berinteraksi mengirim dan menerima data, maka dibutuhkan sebuah aturan-aturan yang mengatur jalannya sebuah sistem jaringan yang dikenal dengan istilah Protokol.
Protokol akan sangat membantu memverifikasi perangkat-perangkat (hardware, software) untuk terhubung membangun sebuah jaringan. Juga, dalam sistem jaringan internet pada website, protokol membawa peranan sebagai penyedia tipe layanan yang akan digunakan pada website tersebut.
Protokol sendiri memiliki unsur-unsur penyusunnya, yaitu syntax, semantic, dan timing. Syntax, menekankan pada struktur data, artinya pengaturan semua tentang data tersusun pada unsur ini. Semantic, membaca pengaturan data dari syntax untuk disusun secara lebih detail agar dapat diterjemahkan perangkat lain. Sedangkan timing, pengaturan dari sisi waktu dan kecepatan, kapan data-data yang sudah diatur pada unsur syntax dan semantic supaya disampaikan pada perangkat yang dituju beserta hitungan kecepatan transfer data.
Jenis-jenis Protokol Jaringan
Bermacam jenis protokol jaringan tersedia, kesemuanya itu mempunyai tingkatan kemampuan yang berbeda-beda. Mungkin beberapa jenis protokol jaringan di bawah ini sudah sering anda lihat pada situs-situs internet dan anda ketahui sebelumnya :

  • IP (Internet Protocol)

    Protokol IP mentransmisikan paket data dari node (titik sambungan) satu ke node lainnya untuk dapat membentuk jaringan yang luas. Yang mana jenis protokol ini menggunakan sistem penomoran/alamat IP (IP address) yang berbeda pada setiap perangkat, sehingga memungkinkan terhubung dengan begitu banyak perangkat, namun setiap perangkat tetap memiliki identitas alamat yang berbeda. Dalam protokol IP juga terdapat beberapa lapisan komponen penting, di antaranya : lapisan aplikasi, lapisan antar-host, lapisan internet work dan lapisan antarmuka jaringan. Kelebihan pada jenis Protokol IP adalah dapat mengoneksikan perangkat-perangkat meskipun dengan sistem yang berbeda.

  • Transmission Control Protocol (TCP)

    TCP adalah protokol yang diimplementasikan dalam bentuk software pada perangkat (hardware) untuk melakukan fungsi komunikasi data antar aplikasi. Koneksi TCP Client dibangun atas dasar penyediaan layanan server untuk saling menukar file atau melakukan pengiriman data. Apabila koneksi server dapat terbangun dengan baik, maka data dipastikan sampai dengan baik, namun apabila ada kesalahan koneksi di server, layanan pengiriman data-pun akan terputus. Pada lapisan model OSI biasanya TCP ditempatkan di lapisan ke-4. Letak TCP berada pada salah satu layer transport, fungsinya melancarkan komunikasi setiap perangkat. Protokol TCP sebagai media penyampaian data dari protokol pada satu layer, ke protokol di layer yang berbeda. Cara kerjanya, membagi serta mengoreksi suatu data sesuai besaran paket, tujuannya agar data terkirim dengan baik. TCP dilengkapi dengan nomor seri sebagai penanda untuk verifikasi. 
 
  • User Datagram Protocol (UDP)

    UDP adalah protokol yang berada pada lapisan layer transport, mendukung suatu komunikasi yang bersifat unreliable (tidak andal), dan mempunyai karakteristik connectionless (tak berbasis koneksi). Protokol UDP berkaitan dengan pengiriman datagram (paket individu) dari client ke server atau server ke client. Proses pengolahan data tidak serumit TCP. Data berupa datagram yang dikirimkan tidak harus melakukan call setup, sebab pada UDP paket data tidak menggunakan nomor identifikasi. Untuk itu, pada protokol UDP tidak menjamin kevalidan data terkirim dengan benar, misalnya urutan data salah, atau mungkin ada data yang hilang pada pentransferan dari host pengiriman ke host penerima. Karena bersifat connectionless data yang dikirim bisa cepat sampai ke tujuan. Cara pengiriman data pada protokol UDP bersifat broadcast.
 
  • Internet Control Message Protocol (ICMP)

    Protokol ICMP digunakan dalam rangka untuk memberitahukan jika adanya permasalahan sistem operasi jaringan pada waktu pengiriman pesan. Dua type pesan yang akan ditampilkan : 1. Jika kesalahan terjadi pada jaringan maka pesan yang akan muncul “ICMP Error Message”. 2. Apabila pengirim paket mengirimkan informasi mengenai suatu hal berkaitan tentang kondisi jaringan , maka pesan yang muncul “ICMP Query Message”. Selain memberikan informasi terhadap gangguan yang terjadi pada server, ICMP juga dapat mengelola setiap pesan yang akan dikirim sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
 
  • Telecommunication Network (Telnet)

    Telnet adalah protokol jaringan yang digunakan pada jaringan internet berbasis LAN (Local Area Network) ataupun jaringan berbasis komunikasi dua arah (client-server). Umumnya protokol ini dipakai untuk membangun sambungan ke TCP dengan nomor port 23. Telnet memungkinkan komputer host anda menjadi terminal komputer supaya terkoneksi ke internet. Namun jaringan yang berhasil dibangun tidak bersifat mengenkripsi data, termasuk pemakaian password. Fungsi protokol telnet dalam pemakaiannya: membuat koneksi network, membaca input pengguna, perubahan input menjadi format yang dapat diterima oleh server, menerima output dari server, menampilkan hasil client dengan format standar pada layar monitor.
 
  • SSH (Secure Shell)

    Protokol ini dibangun terutama untuk menggantikan Telnet yang tidak teramankan, dan juga berfungsi melakukan pertukaran data dan pengendalian perangkat dari jarak jauh. SSH memiliki sistem yang dibangun sendiri, yaitu pada otentikasinya, otorisasi, juga enkripsinya. Pada sistem keamanan, SSH menggunakan kode identifikasi, enkripsi password serta adanya fitur tunneling (terowongan, di mana paket data diproses melalui jaringan yang berbeda). Perangkat yang terhubung menggunakan server protokol SSH dapat dikendalikan dari dalam sistem, oleh karena server telah tersambung pada sistem sendiri tanpa terkait pihak ketiga.
 
  • Secure Socket Layer (SSL)

    SSL adalah protokol pengamanan data ketika terjadi proses pengiriman antara web server dengan client. Protokol ini menggunakan metode enkripsi dalam komunikasi datanya. Seperti yang kita ketahui, semakin tinggi tingkatan enkripsi maka kesulitan pembobolan makin tinggi. Cara kerja protokol SSL: data yang diperoleh SSL, dibagi-bagi sesuai fungsinya, dilakukan pemfilteran dengan MAC, kemudian dienkripsi, setelah itu baru dikirim. Kelebihannya, data-data yang terkirim lebih aman, tidak mudah terdeteksi pihak lain. Protokol SSL sendiri memiliki dua sub-protokol : SSL handshake dan SSL record protocol. 
 
  • Transport Layer Security (TLS)

    TLS adalah protokol pengamanan data mutakhir yang menggantikan SSL. Protokol ini menggunakan sertifikat X.509 dan karena itu kriptografi asimetri, untuk menjamin lawan bicara dengan siapa dia berbicara, dan untuk menukar kunci simetri. Kunci sesi ini kemudian digunakan untuk mengenkripsi aliran data di antara pihak-pihak terkait. Hal ini memungkinkan kerahasiaan data/pesan, dan kode otentikasi pesan untuk integritas dan otentikasi. 
 
  • Hypertext Transfer Protokol (HTTP)

    WWW (World Wide Web) menggunakan protokol transfer utama yaitu HTTP. Protokol ini merupakan protokol berbasis client-server yang digunakan dalam pengaksesan web. Apa yang ditampilkan server tergantung perintah dari client. Hasilnya dapat berupa sumber utama ataupun penyaringan resource dari sumber-sumber terkait. Pada protokol HTTP pencarian dilakukan dengan dua operasi. Pertama, operasi Post, digunakan untuk mengirim informasi ke sumber dan meminta hasil pencarian dari server. Kedua, operasi Get, untuk memberikan atau menampilkan hasil berisi sumber yang diminta client.
 
  • Hypertext Transfer Protokol Secure (HTTPS)

    Adalah pengembangan protokol HTTP supaya menjadi teramankan. Data pada jaringan protokol HTTPS telah ter-enkripsi oleh protokol SSH sebagai sublayer dan menggunakan port 443. Keamanan data juga karena telah adanya otentikasi oleh server. Sehingga data-data yang ada bebas dari upaya penyadapan. Karena pembukaan sumber web yang anda minta sebelum ditampilkan telah dienkripsi lebih dulu oleh protokol HTTPS, maka seandainya anda melakukan registrasi dengan memasukkan data pribadi untuk dikirim ke server, data akan aman dari pihak ketiga yang belum terverifikasi. 
 
  • Domain Name Sistem (DNS)

    Jenis protokol yang berfungsi sebagai penginput setiap daftar host server agar lebih mudah dilakukan pencarian terhadapnya. DNS dapat dioperasikan pada jaringan yang menggunakan TCP/IP. Pada web browser serta pengaturan jaringan pada koneksi modem biasanya DNS berupa kode-kode angka seperti halnya IP address. DNS dalam hal ini membantu memetakan host name komputer agar memudahkan pencarian. 
 
  • Simple Mail Transfer Protokol (SMTP)

    Protokol SMTP berada di layer aplikasi dan digunakan untuk pengiriman email melalui internet, biasanya dengan bantuan aplikasi MTA (Mail Transfer Agent). SMTP menyediakan seperangkat kode, untuk memudahkan komunikasi email di server. SMTP tergolong protokol sederhana, hanya berbasis teks saja, di mana teks dipisahkan oleh kode-kode identitas, yang akan memverifikasi beberapa pesan email yang masuk, apakah valid atau tidak. Kekurangannya, tidak bisa melakukan penyimpanan dan mengambil email dari mailbox (karena tidak menyediakan kotak suara pada pengguna) dan juga tidak bisa melakukan pull pada email server. 
 
  • Post Office Protocol (POP3)

    Tujuan digunakannya protokol ini adalah sebagai media penampung pesan email sementara, sebelum perangkat yang dituju terkoneksi ke jaringan, dan pesan tersebut dibaca oleh si penerima. Cara kerja sistem protokol POP3 dengan menghubungi server email anda, dan mendownload semua pesan email yang masuk, secara otomatis. Jika telah selesai, maka pesan di server email akan hilang. Alhasil, apabila anda membuka email dari perangkat yang berbeda, maka pesan di server email anda tidak dapat anda temukan secara utuh.
 
  • Internet Message Access Protocol (IMAP)

    IMAP adalah jenis protokol yang digunakan untuk pengaksesan pesan elektronik yang terhubung ke server dari perangkat klien. Dengannya anda dapat mengatur tata kelola pesan (email): apakah itu mengirim, menerima, mencari pesan sebelumnya, atau menghapus pesan. Keuntungan menggunakan protokol IMAP : a. Pengaksesan pesan email bisa dari mana saja, melalui perangkat yang berbeda sekalipun b. IMAP memungkinkan anda membuka atau membaca pesan tanpa harus mendownloadnya secara menyeluruh dari server, sehingga lebih efektif dan tumpukan pesan di email bisa dikontrol.
 
  • File Transfer Protocol (FTP)

    Protokol yang bergerak pada bidang pentransferan file antar pengguna yang terhubung dalam network yang mendukung TCP, internet misalnya. FTP dibangun atas dua komponen utama, FTP Client dan FTP Server. FTP Client merupakan perangkat yang memberikan perintah ke FTP Server untuk melakukan pertukaran file, dan FTP Server menjalankan perintah atas request dari FTP Client. Dalam pengoneksiannya FTP menggunakan metode otentikasi, berupa pengamanan standar. Jadi, pada protokol FTP, pengguna yang ingin berkomunikasi/bertukar file harus terdaftar menggunakan user dan password masing-masing. Dengan begitu, pengguna memiliki keleluasaan terhadap file yang disharing jika suatu waktu ingin melakukan pengeditan.
 
  • Lightweight Directory Access Protocol (LDAP)

    Protokol LDAP mengatur cara kerja layanan directory service. LDAP memanfaatkan directory (penyimpanan data suatu objek) yang terdapat pada sebuah server, dapat berupa data/informasi seseorang. Dengan bantuan protokol TCP, LDAP dapat melakukan query dan perubahan layanan directory service. Server LDAP menggunakan 3 komponen penting : Schema (Aturan pendeskripsian data), ObjectClass (sekumpulan entry yang menjelaskan tentang sebuah entry group), Attribute (berisi entry/data unik, baik bersifat value atau multi value). Sedangkan untuk cara kerjanya, tetap memakai sistem client-server. 
 
  • Point to-Point Protokol (PPP)

    Protokol PPP merupakan protokol yang digunakan untuk pengoneksian dial up ke server internet, dan dipakai pada basis jangkauan jaringan WAN (wide area network). Disebut point-to-point karena protokol ini mengkoneksikan antar titik sambungan. PPP mempunyai banyak jaringan dial up, dan mendukung banyak protokol jaringan terhubung secara serentak/bersamaan dengan bantuan alamat IP. Protokol PPP bersifat enkapsulasi, artinya dapat mengubah satu jenis paket data jaringan menjadi ke format jenis data jaringan yang lain. Keamanan protokol PPP menerapkan dua metode otentikasi, dengan password authentication, dan challenge handshake authentication yaitu menjadikan server dial up sebagai otentikasi.
 
  • Serial Line Internet Protokol (SLIP)

    SLIP jenis protokol yang memadukan host dengan router agar dapat terhubung satu sama lain, dengan kata lain SLIP dapat menyambungkan beberapa protokol dan sambungan serial yang beragam. SLIP tidak menyediakan alamat identifikasi type paket (IP), koreksi pendeteksian atas kesalahan, namun SLIP menggambarkan suatu urutan yang membingkai satu paket pada serial line. Dua karakter khusus SLIP: END dan ESC. Menambahkan penggunaan SLIP END atau ESC di awal dan akhir bingkai data yang ingin dikirim. Data yang dikirimkan berbentuk stream oktat, dan pengontrolan pada data yang dikirim menggunakan oktat khusus.

Client-Server dan Peer to Peer

Jaringan Client-Server dan Peer to Peer 


 Jaringan komputer memang memiliki banyak macam. Macam-macam jaringan tersebut dapat ditentukan berdasarkan skalanya, topologinya, fungsinya atau berdasarkan pada media transmisi datanya. Menurut fungsinya, jaringan komputer terbagi menjadi dua macam. Yaitu jaringan Client-Server dan Peer to Peer :
  1. Client-Server

    Jaringan Client-Server memiliki dua komponen utama. Yaitu Client dan Server.
    Sesuai namanya, Server atau penyedia layanan adalah komputer yang memberikan layanan untuk komputer klien. Layanan itu bisa berupa data, akses atau bahkan multi service seperti file server, mail server atau web server.
    Sementara Client atau Workstation adalah komputer yang menerima layanan/ fasilitas yang disediakan oleh komputer server.
    Jadi, intinya, jaringan Client-Server adalah jaringan di mana di dalam jaringan tersebut ada satu komputer yang sudah didedikasikan untuk menjadi server (Dedicated-Server), dan komputer yang lainnya bertindak sebagai klien.
  2. Peer to Peer

    Kalau dalam jaringan Client-Server ada satu komputer yang bertugas sebagai server, maka dalam jaringan Peer to Peer semua komputer dapat bertindak sebagai server.
    Dalam jaringan Peer to Peer, semua komputer memiliki hak akses yang sama. Setiap komputer yang terhubung dapat saling berbagi sumber daya tanpa harus dikendalikan oleh satu komputer.
    Jadi, intinya, jaringan Peer to Peer adalah jaringan di mana semua komputer dapat bertindak sebagai server ataupun client.
  3. Kelebihan dan Kekurangan Masing-Masing Jaringan

    1. Kelebihan Jaringan Client-Server

      • Karena hanya ada satu administrator yang mengatur sistem dalam jaringan, maka sudah dapat dipastikan kalau keamanan dan administrasi dalam jaringan client-server lebih baik.
      • Server tidak terbebani sebagai workstation sehingga memiliki kecepatan akses yang lebih tinggi.
      • Semua data dapat di-back up karena kontrol terpusat dilakukan oleh server.
    2. Kekurangan Jaringan Client-Server

      • Biaya operasional yang mahal.
      • Komputer yang akan dijadikan server haruslah komputer yang memiliki spesifikasi tinggi.
      • Karena yang mengatur hubungan antara server dan workstation adalah server, maka apabila server mengalami gangguan, seluruh jaringan akan terganggu.
    3. Kelebihan Jaringan Peer to Peer

      • Biaya operasional yang lebih murah dikarenakan tidak memerlukan server yang harus memiliki spesifikasi tinggi.
      • Tidak membutuhkan administrator yang profesional.
      • Karena setiap komputer dalam jaringan memiliki hak akses dan kedudukan yang sama serta tidak bergantung pada server, maka apabila ada salah satu komputer yang mengalami gangguan, jaringan juga tidak akan terganggu.
    4. Kekurangan Jaringan Peer to Peer

      • Karena jaringan Peer to Peer tidak tergantung pada server, maka sistem keamanan ditentukan sendiri oleh masing-masing user. Dan setiap user pastinya memiliki kemampuan yang berbeda-beda.
        Hal ini tentu saja menjadikan jaringan Peer to Peer rentan terhadap serangan dari pihak luar.
      • Masing-masing komputer dalam jaringan memiliki spesifikasi yang berbeda-beda. Dan apabila terjadi troubleshooting akan rumit dikarenakan pengaturan, konfigurasi dan penanganannya juga berbeda-beda.
      • Kemampuan kerja yang lebih rendah dari jaringan Client-Server.

LAN, WAN, dan MAN

Ciri-Ciri Topologi Jaringan LAN, WAN, dan MAN 

Saya akan membahas beberapa pengertian jaringan dan ciri cirri dari tiap tiap jaringan yang tentu memiliki keunggulan dan kelemahan serta keuntungan dan kerugian bila dilihat dari penggunaan maupun besaran biaya yang di keluarkan serta sumber daya yang sulit untuk mendapatkannya.Saya akan menjelaskan satu persatu yang pertama mulai dari :
  • Jaringan LAN




    Local Area Network biasa disingkat LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN. Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot.

    Pada sebuah LAN, setiap node atau komputer mempunyai daya komputasi sendiri, berbeda dengan konsep dump terminal. Setiap komputer juga dapat mengakses sumber daya yang ada di LAN sesuai dengan hak akses yang telah diatur. Sumber daya tersebut dapat berupa data atau perangkat seperti printer. Pada LAN, seorang pengguna juga dapat berkomunikasi dengan pengguna yang lain dengan menggunakan aplikasi yang sesuai.

    Berbeda dengan Jaringan Area Luas atau Wide Area Network (WAN), maka LAN mempunyai karakteristik sebagai berikut :

    1.Mempunyai pusat data yang lebih tinggi
    2.Meliputi wilayah geografi yang lebih sempit
    3.Tidak membutuhkan jalur telekomunikasi yang disewa dari operator telekomunikasi

    Biasanya salah satu komputer di antara jaringan komputer itu akan digunakan menjadi server yang mengatur semua sistem di dalam jaringan tersebut.

  • Jaringan WAN




    WAN adalah singkatan dari istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris: Wide Area Network merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang besar sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik.

    WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal yang satu dengan jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi dengan pengguna dan komputer di lokasi yang lain.

  • MAN

    Metropolitan area network atau disingkat dengan MAN. Suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan dari beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini antar 10 hingga 50 km, MAN ini merupakan jaringan yang tepaMetropolitan area network atau disingkat dengan MAN. Suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan dari beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini antar 10 hingga 50 km, MAN ini merupakan jaringan yang tepat untuk membangun jaringan antar kantor-kantor dalam satu kota antara pabrik/instansi dan kantor pusat yang berada dalam jangkauannya

Topologi Jaringan

Topologi Jaringan Komputer

 Membahas tentang jaringan komputer, ada banyak pengklasifikasian jaringan berdasarkan kepentingan masing-masing. Salah satu diantara pengklasifikasian tersebut yaitu jaringan yang didasarkan oleh topologinya, atau disebut topologi jaringan. Topologi adalah bentuk skema, pola, struktur, susunan atau desain setiap jaringan komputer yang diatur sedemikian rupa agar dapat terhubung dan terkoneksi untuk digunakan sesuai dengan fungsinya. Pola/struktur yang dimaksud meliputi beberapa elemen seperti pemasangan kabel, peletakan komponen-komponen ( PC, hub, switch, repeater, bridge), yang disusun secara sistematis sesuai dengan jenis topologi jaringan yang dipilih. Macam-macam topologi jaringan sebenarnya ada banyak, hanya saja yang umum dipakai ada 5. Setiap macamnya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Berikut akan dijelaskan:
  1. Topologi Bus




    Yaitu topologi yang didasarkan oleh penggunaan kabel utama (backbone) sebagai penghubung, dengan kedua ujung jaringan kabel utama dipasang sebuah terminator sebagai pembatas agar sinyal tetap berada pada workstation. Kapasitas komputer client yang dapat ditampung tidak banyak hanya 5-7 komputer saja, lebih dari itu biasanya kecepatan koneksi akan berkurang. Setiap komputer yang terhubung dalam jaringan topologi ini memiliki kemampuan/kedudukan yang sama dengan komputer yang lain, baik dari segi kecepatan atau transfer data. Namun, apabila terjadi kerusakan pada kabel utama, maka komputer client yang terhubung pada jaringan ini keseluruhan akan terganggu.

  2. Topologi Star




    Jaringan topologi yang memakai server/admin pusat sebagai perantara bagi komputer client untuk mengirim informasi/data terhadap komputer client lainnya. Sehingga segala aktivitas computer client dapat di-handle oleh server pusat. Kelebihan jaringan ini dibanding topologi bus, jika salah satu workstation mengalami gangguan maka tidak akan mempengaruhi kinerja yang lainnya. Bentuk susunan jaringan star sedikit lebih ribet pemasangannya, ditandai dengan akan banyaknya pemakaian kabel untuk membuat pola topologi star.

  3. Topologi Ring




    Berbeda dengan kedua jenis topologi jaringan di atas, pada topologi ring tidak memakai sistem pusat khusus sebagai patokan terhubungnya koneksi. Penghubungan susunan komputer client yang diatur menyerupai bentuk lingkaran (cincin), membuat data yang dikirim dapat bergerak satu ataupun dua arah (fleksibel). Pada dasarnya data yang terkirim akan melewati semua jaringan komputer client yang terhubung, tetapi jika tidak sesuai dengan alamat komputer client yang dimaksud, secara otomatis data akan terlewatkan. Pemasangan jaringan pada topologi ring akan menghemat pemakaian kabel karena pola-nya simple, kekurangannya menyulitkan pemasangan komputer client baru dalam jaringan ini.

  4. Topologi Tree




    Merupakan pengembangan dari topologi star. Jika pada topologi star terdapat satu HUB server yang digunakan sebagai penghubung maka di topologi tree terdapat dua atau lebih HUB server yang tersedia. Lebih memudahkan tentunya dalam memenej jaringan komputer client karena sentralisasi server pusat terdiri atas beberapa bagian. Cakupan topologi tree cukup luas dan daya tampung komputer client juga lebih besar . Di sini, pada bagian komputer sentral tertinggi akan mempengaruhi komputer client yang terhubung di bawahnya, semacam tingkatan. Semisal satu komputer sentral mengalami kerusakan tentunya komputer client yang terhubung di bawahnya akan berdampak terhadap kerusakan itu.

  5. Topologi Mesh/jala




    Topologi yang menghubungkan satu komputer client dengan komputer client lainnya secara menyeluruh. Artinya komputer A akan memiliki jalur penghubung khusus ke komputer B, komputer C, komputer D dan begitu juga sebaliknya. Apabila tidak dipasang jalur penghubung diantara salah satu komputer, misalnya komputer A dengan Komputer D, maka komputer yang bersangkutan tidak akan bisa terhubung meski dalam satu jaringan yang sama. Cek pada gambar. Kekurangan dari topologi ini, pemasangan pasti akan rumit, membutuhkan banyak kabel, tidak efektif karena semakin banyak komputer yang terhubung, jelas semakin sulit pemasangan kabelnya. Kelebihannya,data yang dikirim lebih cepat sampai karena memiliki jalur penghubung khusus, privasi keamanan data lebih terjamin.

Hardware Dalam Jaringan Komputer

Hardware-Hardware Yang Dibutuhkan Di Jaringan Komputer

 Komputer yang terhubung dengan unit komputer lain yang bisa untuk bertukar file atau data tidaklah terhubung begitu saja tetapi dibantu oleh berbagai jenis hardware. Iya, dalam istilah jaringan komputer komponen-komponen yang turut menyukseskan terhubungkannya tiap-tiap unit komputer dengan berbagai tipe topologi yang berbeda tidak hanya didukung oleh software yang digunakan tetapi peran hardware sebagai perangkat keras mempunyai peranan yang tak kalah hebat dibanding software. Nah, pastinya anda bertanya mengenai hardware apa saja yang dibutuhkan pada jaringan komputer. Maka dari itu simaklah artikel ini sampai tuntas untuk menjawab pertanyaan anda mengenai perangkat keras atau hardware di jaringan komputer.
  • Kartu Jaringan



    Istilah yang sering dipergunakan oleh kartu jaringan adalah Network Interface Card (NIC), yang dikenal sebagai perangkat keras yang dipasang di salah satu slot pada motherboard komputer. Keunikan pada kartu jaringan atau network interface card adalah terdapatnya bagian yang bisa untuk memasang kabel untuk komunikasi di dalam jaringan sehingga dapat berguna dalam menghubungkan antar komputer dan bertukar file atau data. Di saat ini kebanyakan kartu jaringan yang digunakan adalah jenis kartu jaringan Ethernet dan LocalTalk konektor (yang diperkenalkan oleh perusahaan Apple).

  • Ethernet Hub



    Menurut fungsinya Hub adalah perangkat keras atau hardware yang dapat menghubungkan beberapa komputer sekaligus dan juga menyatukan beberapa kabel jaringan dari server, workstation, dan perangkat lainnya di dalam jaringan. Nah, ethernet hub ini seringnya digunakan atau dipakai pada jaringan yang berbentuk topologi star. Di dalam topologi star, kabel jaringan dari workstation dihubungkan ke dalam Hub sehingga tercipta koneksi antar komputer yang ada ke dalam sebuah jaringan. Keunggulan dari menggunakan Hub adalah tidak terganggunya jaringan komputer yang sedang beroperasi di saat masuknya client-client baru pada aktifnya jaringan komputer. Tetapi kelemahan dari perangkat keras Hub adalah kebutaannya dalam membaca data-data dan mengetahui sumber-sumber serta tujuan paket-paket yang dikirimnya.

  • Bridge



    Bridge adalah perangkat keras dalam jaringan komputer yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa jaringan yang berpisah. Maksudnya menghubungkan jaringan terpisah di sini adalah kepiawaiannya dalam menghubungkan tipe jaringan radio yang beragam seperti wireless mobile, microwave, dan lainnya. Hardware ini bisa untuk menganalisis setiap alamat ethernet dari tiap node yang terpasang pada tiap-tiap segmen sehingga dapat terpeta dengan baik. Dan juga Bridge bisa menentukan tujuan dan sumber data saat menerima sebuah paket. Dalam perkembangannya bridge mempunyai tiga jenis model yakni remote bridge (dipakai pada wide area network yang menghubungkan dengan LAN), Local Bridge (bisa secara langsung tersambung dengan LAN), dan Wireless Bridge (untuk menyambungkan atau menghubungkan antar LAN secara wireless).

  • Router



    Router difungsikan sebagai pengatur aliran data dan informasi pada satu jaringan dengan jaringan yang lain. Keunikan dari router adalah dapat memisahkan aliran data dari jaringan yang satu kepada jaringan yang lain sehingga tidak akan terjadinya percampuran aliran data pada jaringan yang berbeda. Namun perlu diketahui bahwa Router hanya bisa bekerja jika protokol jaringan yang dikonfigurasikan adalah protokol yang routables seperti TCP/IP atau IPX/SPX. Sehingga sangat berbeda sekali dengan protokol yang digunakan oleh Bridge yang bersifat independent.

  • Kabel



    Yang biasanya telah diketahui bahwa kabel transmisi pada jaringan komputer itu ada tiga jenis yakni kabel ulir atau kabel berpasangan, kabel koaksial, dan kabel serat optik. Pada kabel transmisi di bagian ujungnya dilengkapi oleh konektor yang sudah disesuaikan. Tambahan informasi bahwa kabel transmisi tidak digunakan pada jaringan tanpa kabel atau lebih dikenal dengan istilah wireless LAN melainkan hanya menggunakan gelombang radio untuk bertukar data.
  • Repeater



    Repeater adalah perangkat keras pada jaringan komputer yang berguna untuk menguatkan sinyal pada jaringan komputer. Dengan hadirnya perangkat keras repeater maka jarak antar workstation dapat semakin jauh tanpa takut akan hilangnya sinyal.

Jaringan (LAN)

Cara Membuat Jaringan (LAN) Dengan Menggunakan Kabel UTP 

 Saya akan membahas mengenai cara membuat jaringan (LAN) kecil dengan 2 komputer dengan menggunakan kabel UTP. Untuk itu yang perlu Anda persiapkan adalah kabel UTP dan Jack RJ-45 yang sudah terpasang serta Network card pada masing-masing komputer. Biasanya komputer sekarang sudah dilengkapi dengan Lan Card pada motherboard komputer tersebut. Jika tidak ada Anda bisa membelinya di toko komputer bersama dengan kabel UTP dan Jack RJ-45.

Jika hanya menghubungkan 2 komputer, Anda tidak memerlukan sebuah hub atau switch. Namun, konfigurasi kabelnya yang sedikit berbeda. Jika Anda membuat jaringan untuk 2 komputer tanpa menggunakan hub atau switch, konfigurasi kebal yang digunakan adalah kabel Cross. Sebaliknya jika mengggunakan sebuah hub atau switch, untuk membuat jaringan lebih dari 2 komputer maka konfigurasi kabel yang digunakan adalah kabel Straight. (Silahkan baca Cara Memasang Kabel UTP Tipe Straight dan Cross)

Ok langsung saja saya bahas mengenai cara membuat jaringan (Lan) untuk menghubungkan 2 komputer. Beriikut langkah-langkahnya:
  • Colokkan kabel UTP yang sudah dikonfigurasi dengan kabel cross ke port LAN card komputer pertama Anda.
  • Jika Anda menggunakan Windows XP,buka Control Panel »» Network and Internet Connections »» Network Connections.
  • Jika Menngunakan Windows 7 atau Vista, buka Control Panel. Pada icon Network and Internet, klik tulisan View Networks Status and Task.
  • Selanjutnya akan muncul jendela Networks and Sharing Center. Pada sisi sebelah kiri jendela ini, klik tulisan Change Adapter Setting
  • Klik kanan pada Networkd Card Anda dan pilih properties.
  • Pada jendela Local Area Connection Properties, pilih Internet Protocol (TCP/IP) pada Windows XP atau Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) pada Windows 7 dan Vista. Kemudian klik tombol properties.
  • Pada jendela properties yang muncul, pilih opsi Use the followinf IP Address dan isikan dengan 192.168.0.1 pada IP Adrees, 255.255.255.0 pada Subnetmask. Input yang tersisa bisa Anda kosongkan.
  • Klik OK untuk menyimpan setting dan klik tombol OK juga pada Local Area Connection Properties

Selanjutnya agar kedua komputer tersebut bisa berhubungan, maka Workgroup dari komputer-komputer tersebut haruslah sama. Untuk itu, berikanlah nama Workgroup yang sama pada kedua komputer tersebut. Caranya sebagai berikut:
  1. Untuk pengguna Windows XP, bukalah system Properties dengan mengklik kanan icon My Computer dan pilih properties. Anda juga menekan tombol kombinasi keyboard Win + Break.
  2. Bagi Anda pengguna windows 7, caranya sedikit sama yaitu buka system properties dengan cara seperti pada windows XP. Pada jendela yang muncul klik tulisan Change Setting pada bagian Computer name, domain, and workgroup setting.
  3. Pada jendela System Properties, baik Windows XP, Vista ataupun Windows 7, klik tombol Change.
  4. Kemudian di jendela berikutnya berikan nama untuk komputer 1 dengan nama yang diinginkan. Misalkan DK-1. Dan berikan nama dari workgroup Anda. Contonya Dunia Komputer.
  5. Klik OK dan klik OK juga pada jendela System Properties.

Agar perubahan yang baru Anda lakukan berpengaruh pada system maka diperlukan proses restart. Untuk itu retart komputer Anda. Lakukanlah langkah-langkah yang sama dengan diatas untuk melakukan konfigurasi Network Card dan merubah nama komputer serta workgroup pada komputer kedua. Namun, bedanya pada komputer 2, IP address yang diberikan adalah 192.168.0.2. Subnetmask sama yaitu 255.255.255.0. Sedangkan Nama komputer harus berbeda. Misalkan berikan nama DK-2. Namun, workgroup haruslah sama.

Untuk mengetahui apakah kedua komputer tersebut sudah terhubung lakukanlanh ping dari komputer 1 ke komputer 2 atau sebaliknya. Caranya sebagia berikut:
  1. Buka Command Prompt dengan menekan tombol keyboard Win + R.
  2. Pada CMD ketik perintah “ping IP Address”. Ip Addrees diisi dengan IP komputer yang ingin di ping. Jika Anda melakukan ping dari komputer 1, maka IP address diisi dengan IP komputer 2. Begitu juga sebaliknya. Contoh perintah ping dari komputer 1 ke komputer 2:
    ping 192.168.0.2
  3. Jika koneksi antar kedua komputer tersebut berhasil maka hasilnya akan seperti ini:
    Pinging 192.168.0.2 with 32 bytes of data:
    Reply from 192.168.0.2: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.0.2: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.0.2: bytes=32 time<1ms TTL=128 Reply from 192.168.0.2: bytes=32 time<1ms TTL=128 Ping statistics for 192.168.0.2: Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss), Approximate round trip times in milli-seconds: Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms
  4. Jika hasilnya seperti ini:
    Pinging 192.168.0.2 with 32 bytes of data:
    Request time out
    Request time out
    Request time out
    Request time out
    Ping statistics for 192.168.0.2:
    Packets: Sent = 4, Received = 0, Lost = 4 (100% loss)

    Berarti kedua komputer tersebut belum terkoneksi. Cobalah memeriksa apakah kabel sudah terhubung dengan benar atau mungkin saja ada kabel yang putus.

Jika semuanya sudah beres dan hasil ping sudah bagus, ini artinya Anda berhasil mengubungkan 2 komputer tersebut.

Kabel Jaringan

 Kabel Jaringan UTP Straight dan Cross

Kabel UTP merupakan salah satu media transmisi yang paling banyak digunakan untuk membuat sebuah jaringan local (Local Area Network), selain karena harganya relative murah, mudah dipasang dan cukup bisa diandalkan. Sesuai namanya Unshielded Twisted Pair berarti kabel pasangan berpilin/terbelit (twisted pair) tanpa pelindung (unshielded). Fungsi lilitan ini adalah sebagai eleminasi terhadap induksi dan kebocoran. Sebelumnya ada juga kabel STP (Shielded Twisted Pair), untuk contoh gambarnya dapat dilihat dibawah:

Terdapat beberapa jenis kategori kabel UTP ini yang menunjukkan kualitas, jumlah kerapatan lilitan pairnya, semakin tinggi katagorinya semakin rapat lilitannya dan parameter lainnya seperti berikut ini:
  • Kabel UTP Category 1
    Digunakan untuk komunikasi telepon (mentransmisikan data kecepatan rendah), sehingga tidak cocock untuk mentransmisikan data.
  • Kabel UTP Category 2
    Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai dengan 4 Mbps (Megabits per second)
  • Kabel UTP Category 3
    Digunakan pada 10BaseT network, mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1Mbps. 10BaseT kependekan dari 10 Mbps, Baseband, Twisted pair.
  • Kabel UTP Category 4
    Sering digunakan pada topologi token ring, mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 16 Mbps
  • Kabel UTP Category 5
    mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 100 Mbps, 
  • Kabel UTP Category 5e 
    mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000 Mbps (1Gbps), frekwensi signal yang dapat dilewatkan sampai 100 MHz.
  • Kabel UTP Category 6
    Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000 Mbps (1Gbps), frekwensi signal yang dapat dilewatkan sampai 200 MHz. Secara fisik terdapat separator yg terbuat dari plastik yang berfungsi memisahkan keempat pair di dalam kabel tersebut.
  • Kabel UTP Category 7 gigabit Ethernet (1Gbps), frekwensi signal 400 MHz
Dalam jaringan lan atau yang umumnya menggunakan Ethernet dikenal 2 jenis kabel jaringan yaitu STRAIGHT dan CROSS , dimana keduanya memiliki fungsi konektifitas yang berbeda dalam jaringan. Kabel STRAIGHT umumya digunakan untuk mengghubungakan koneksi dari Port pada Switch / Hub , dan kabel CROSS biasa digunakan untuk koneksi point to point antar 2 komputer yang di hubungkan lewat ethernet Card. 

Untuk membedakan kabel CROSS dan STRAIGHT adalah dengan melihat susunan warna pin pada konektor RG 45 yang terdiri dari 8 warna yang berbeda. saya akan jelaskan cara penyusunan warna yang paling umum digunakan untuk terminasi kabel Straight dan Cross ( Standar International ) . 8 warna yang biasanya digunakan adalah Orange (O), Putih Orange (PO), Biru (B), Putih Biru (PB), Hijau (H), Putih Hijau (PH), Coklat (C), Putih Coklat (PC) . untuk beberapa jenis kabel kualitas tertentu biasanya hanya menggunakan single color untuk semua pin, anda harus extra hati-hati melakukan terminasi untuk kabel jenis ini.

1. Kabel STRAIGHT 
Untuk melakukan terminasi kabel straight biasanya beberapa orang menerapkan cara twin side yaitu menyamakan susunan antara kedua ujung konektor tanpa memperhatikan susunan warna yang dipakai.

yang kita gunakan disini adalah susunan warna menurut standart international,kenapa saya bilang standart international, karena dalam kurikulum dasar yang diterapkan cisco academy standart ini pasti digunakan dan sebagai basic knowlegde untuk seorang teknisi jaringan atau engineer ututan ini mutlak dipahami.

adapun fungsi dari tiap pin bisa dilihat pada gambar berikut

Contoh penggunaan kabel straight adalah sebagai berikut :
  1. Menghubungkan antara computer dengan switch
  2. Menghubungkan computer dengan LAN pada modem cable/DSL
  3. Menghubungkan router dengan LAN pada modem cable/DSL
  4. Menghubungkan switch ke router
  5. Menghubungkan hub ke router

2. Kabel CROSS 
Apabila dalam melakukan terminasi pada kabel CROSS anda tidak menggunakan standar yang ditentukan atau karena kabel yang anda gunakan hanya memiliki 1 warna untuk tiap pinya, yang harus anda ingat adalah urutannya.

kabel cros adalah kabel yang memiliki urutan warna yang berbeda pada kedua ujung konektor, susunan mana saja yang membedakan nya ? dari susunan warna yang telah anda susun anda hanya tinggal menukar urutan pin / warna di salah satu ujung konektor yang anda pasang dimana urutan warna yang ditukar adalah urutan ke 1 dengan yang ke 3 dan urutan warna yang ke 2 dengan yang ke 6 . ( 1,3 ) ( 2,6 ) , Maka hasil nya seperti berikut :
adapun fungsi dari tiap pin bisa dilihat pada gambar berikut

Contoh penggunaan kabel cross over adalah sebagai berikut :
  1. Menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
  2. Menghubungkan 2 buah switch
  3. Menghubungkan 2 buah hub
  4. Menghubungkan switch dengan hub
  5. Menghubungkan komputer dengan router
Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel UTP ini (baik pada kabel straight maupun cross over) hanya 4 buah saja yang digunakan untuk mengirim dan menerima data, yaitu kabel pada pin no 1,2,3 dan 6.

Membuat kabel Straight dan Cross Over
Untuk membuat sebuah kabel jaringan menggunakan kabel UTP ini terdapat beberapa peralatan yang perlu kita siapkan, yaitu kabel UTP,  Connector RJ-45, Crimping tools dan RJ-45 LAN Tester, contoh gambarnya seperti dibawah ini:
Praktek membuat kabel Straight
  1. Kupas bagian ujung kabel UTP, kira-kira 2 cm
  2. Buka pilinan kabel, luruskan dan urutankan kabel sesuai standar TIA/EIA 368B
  3. Setelah urutannya sesuai standar, potong dan ratakan ujung kabel,
  4. Masukan kabel  yang sudah lurus dan sejajar tersebut ke dalam konektor RJ-45, dan pastikan semua kabel posisinya sudah benar.
  5. Lakukan crimping menggunakan crimping tools, tekan crimping tool dan pastikan semua pin (kuningan) pada  konektor RJ-45 sudah “menggigit” tiap-tiap kabel.
  6. Setelah selesai pada ujung yang satu, lakukan lagi pada ujung yang lain
  7. Langkah terakhir adalah menge-cek kabel yang sudah kita buat tadi dengan menggunakan LAN tester, caranya masukan masing-masing ujung kabel (konektor RJ-45) ke masing2 port yang tersedia pada LAN tester, nyalakan dan pastikan semua lampu LED menyala sesuai dengan urutan kabel yang kita buat.
  8. Dibawah ini adalah contoh ujung kabel UTP yang telah terpasang konektor RJ-45 dengan benar, selubung kabel (warna biru) ikut masuk kedalam konektor, urutan kabel dari kiri ke kanan (pada gambar dibawah ini urutan pin kabel dimulai dari atas ke bawah).